Tradisi Bagi-bagi THR pada hari Raya Idul Fitri di Indonesia

Assalamualaikum semuaaa...
Sudah seminggu kita meninggalkan bulan ramadhan ya. Sebelumnya aku mau minta maaf ni teman-teman jika ada salah yang disengaja maupun ga disengaja ya. Maaf lahir batin ya semuaaanya, semoga kita dipertemukan kembali di bulan Ramadhan selanjutnya ya 😍.

Kira-kira kemarin hal apa saja yang paling menyenangkan saat menjelang lebaran ni? Berhubung kita memasuki lebaran ke 2 di masa pandemi, sepertinya lebih banyak menyiapkan segala sesuatunya di rumah aja ya. Atau ada yang tetap mudik?? Coba share pengalamannya yang mudik? Kira kira gimana perjalanan mudiknya di masa pandemi seperti ini?

Biasanya suasana menjelang Idul Fitri di Indonesia itu banyak yang disiapin ga sih, mulai dari siapin menu khusus lebaran, persiapan beli baju baru, beres-beres rumah, servis kendaraan buat jalan-jalan dan yang paling dinanti juga nihhh sama anak-anak kecil biasanya itu adalah dapet THR dari ayah ibunya atau om dan tantenya 😍.nah kita kudu siapin pecahan uang mulai dari  Rp.5.000 hingga Rp.50.000 an ya. Bener gaaaaa? Hihiii

Waktu kecil aku pun begitu sih... Momen lebaran tu jadi hal yang dinanti karena pake baju baru, jalan-jalan ke rumah saudara, abis itu nanti dikasih THR atau angpao deh sama om dan tante ku. Hahahahha.. 


                                            Source By Google

Tapi sekarang udah berganti waktu yaa, giliran aku yang kasih THR atau angpao ini ke keponakan-keponakan ku 😁. Ngomong-ngomong soal THR ni, kira-kira pada tau ga sih asal mulanya THR tu darimana ya? Kok tau-tau ada aja momen ini saat idul fitri ya. 

Coba kita simak yuk, jadi aku dapet dari beberapa sumber ni, ternyata pemberian uang tunjangan (THR) menjelang Lebaran di Indonesia dimulai pertama kali pada era kabinet Soekiman Wirjosandjojo dari Partai Masyumi. Salah satu program kerja kabinet Soekiman yakni meningkatkan kesejahteraan pamong pradja.
Pada masa itu, pemberian tunjangan pada pegawai yakni sebesar Rp 125 -Rp 200 yang setara dengan Rp 1,1 juta-Rp 1,75 juta pada masa sekarang. Tak hanya itu, tunjangan juga diberikan dalam bentuk tunjangan beras tiap bulannya.

Etapi, waktu itu Tunjangan Hari Raya cuma diberikan pada para pegawai negeri aja makanya para kaum buruh pun protes. Pada tanggal 13 Februari 1952, kaum buruh menggelar mogok sambil menuntut pemerintah untuk memberikan tunjangan juga buat mereka. Namun, saat itu pemerintah tak langsung meloloskan begitu saja permintaan kaum buruh.

Lantas, mengapa THR menjadi kebijakan kabinet Soekiman pada masa itu? Ternyata hal ini dikarenakan sebagian besar pegawai negeri pada masa itu terdiri dari para priayi, menak, kaum ningrat, dan lainnya. Dengan harapan mengambil hati para pegawai maka dari itulah THR diberikan. Nah, sejak itulah THR jadi anggaran rutin pemerintah hingga sekarang.

Sampe akhirnya rutin juga jadi tradisi untuk bagi-bagi ke sanak saudara ya. Kira-kira las pandemi gini, THR nya pada banyak ga nih?😂 bisa kirim via transfer aja kali ya biar aman. Hahahahah.. 


                                            Source By Google


Kebetulan karena rumah ku deketan sama mertua dan saudara-saudara suamiku, makanya aku pun tetep kumpul di rumah mertua. Jadi mudiknya cuma nyebrang ke depan rumah 😂 dan bisa bagi bagi THR atau angpao untuk keponakan ku. Tentunya jangan lupa untuk tetep jaga protokol kesehatan ya, gunakan masker dan selalu cuci tangan 😍

Gimana lebaran teman-teman semua saat pandemi ? Tradisi apa ni yang masih sering dijalankan dan dipertahankan ? Apalagi di masa pandemi seperti ini ya..

Semoga bumi segera membaik dan kita bisa ketemu di lebaran tahun depan yang lebih baik ya semua.😍

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SENSASI RASA PEDAS YANG LUAR BIASA DARI MIE GAGA 100 EXTRA PEDAS GORENG CHIPOTLE

Resep Gabin Fla pengganti isi Tape!! Ga kalah enaknya lho!!

Bosen makan tahu gitu gitu aja? Yuk buat resep baru yang enak ??